Ulama Jabar Prihatin Aksi Anarkis: Jangan Terprovokasi

    Ulama Jabar Prihatin Aksi Anarkis: Jangan Terprovokasi

    Jakarta - Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Kh Adib Rofiuddin Izza merasa prihatin dengan aksi demonstrasi yang berujung anarkis. Dirinya menyerukan masyarakat untuk menjaga kesejukan demokrasi dan persatuan.

    Kiai Adib Rofiuddin mengingatkan kerukunan. Jangan sampai masyarakat terjebak terhadap isu-isu negatif, bahkan sampai melakukan aksi anarkis.

    "Saya Adib Rofiuddin Izza sesepuh dan pengasuh pondok pesantren mengajak seluruh warga khususnya warga Cirebon menjaga kesejukan, menjaga kondusifitas agar tidak terprovokasi terhadap isu-isu yang tidak bertanggung jawab dan ikut-ikutan melaksanakan demo yang anarkis, " kata Kiai Adib dalam keterangannya, Sabtu (31/8/2024).

    Dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk selalu berdoa agar Indonesia selalu dalam perlindungan Allah SWT. Bangsa ini sambungnya, harus berpegang teguh pada nilai-nilai perdamaian, santun, beretika dan bermartabat serta menjaga keutuhan NKRI.

    Dengan begitu, kata Kiai Adib, bangsa Indonesia akan mendapatkan keberkahan dan Rahmat dari Allah. "Kita semua sebagai masyarakat Indonesia harus mendoakan dan berdoa kepada Allah SWT agar khususnya warga Cirebon, umumnya bangsa Indonesia tetap dan senantiasa mendapatkan perlindungan Allah SWT dan juga tetap senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan Republik Indonesia, " tutupnya.

    polrestasikmalaya
    Tasikmalaya.

    Tasikmalaya.

    Artikel Sebelumnya

    alam rangka menciptakan situasi Kamtibmas...

    Artikel Berikutnya

    Anggota Polsek Tanjungjaya Jalin Silaturahmi...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Revolusi Penulisan Rilis Berita dengan Bantuan Artificial Intelligence (AI)
    Semangat Tak Kenal Lelah, Satgas TMMD Kodim 1805/Raja Ampat dan Warga Terus Bangun RTLH Meski Panas Terik Menghadang
    Bakamla RI Lepas KN. Pulau Dana-323 untuk Muhibah ke Vietnam dan Singapura